Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Allahu Akbar , Allahu Akbar , Allahu Akbar , ...
Kaum muslimin yang dirahmati Allah,
Akhir-akhir ini, entah karena berita musibah dan bencana yang datang silih berganti, nyali kita menjadi ciut. Sadar atau tidak, kita semuanya, kaum muslimin Indonesia menjadi merasa kerdil, merasa tidak mampu berbuat apa-apa. Pelan-pelan lahir sikap apatis, putus asa, dan menyerah pada nasib.
Musibah tidak saja memporak-porandakan harta dan jiwa saudara-saudara kita, tapi juga menghancurkan mental dan motivasi kita. Kita tiba-tiba menjadi loyo, lemah, dan letoi. Kita tidak punya semangat untuk bangkit, semangat kita menurun, bahkan hilang sama sekali. Kita kehilangan motivasi untuk membangun negeri ini.
Pagi ini, mari kita teriakkan dengan keras kalimat ”Allahu Akbar”. Kita yakini bahwa semua masalah yang dihadapi bangsa ini kecil dihadapan Allah swt.
Ketahuilah bahwa kitalah yang menciptakan masalah. Masalah yang besar bisa dikecilkan, jika kita mau mengecilkannya. Masalah kecil bisa dibesarkan, jika kita memang menghendakinya. Jika kita terbiasa membesar-besarkan masalah kecil, maka semua masalah menjadi besar. Sebaliknya, jika kita sudah terbiasa mengecilkan masalah dan membesarkan nama Allah, maka kecillah semua masalah yang kita hadapi di dunia ini.
Jika kita memandang bangsa Indonesia adalah bangsa yang lemah, tidak memiliki potensi, tidak kredibel, dan tidak memiliki kemampuan untuk bangkit, maka percayalah, setiap hari kita akan senantiasa menjadi bahan ejekan dan olok-olokan kita sendiri. Kita akan menjadi bangsa yang rapuh, mudah menyerah, dan cepat merasa kalah.
Jika kita memandang bahwa bangsa ini adalah bangsa yang korup dan sampai kapanpun kita tak bakal bisa mengatasinya, maka selama-lamanya kita akan tetap menjadi bangsa yang korup. Kita terus menerus saban hari mengolok-olok diri kita sendiri.
Jika kita berpandangan bahwa bangsa ini memang pantas diberi adzab oleh Allah swt, maka percayalah bahwa Allah akan terus menerus mengadzab kita. Kita memang layak diadzab karena kita sendiri berprasangka buruk kepada Allah.
Jika kita beranggapan bahwa musibah dan bencana yang datang silih berganti akhir-akhir ini sebagai isyarat akan hancurnya bangsa ini, maka Allahpun akan mendatangkan kehancuran pada bangsa ini.
Bukankah Allah telah berfirman dalam hadits Qudsy:
Aku berada dalam persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika demikian, mengapa kita harus berburuk sangka pada diri kita sendiri dan terhadap Allah SWT. Hilangkan prasangka negatif, mari kita bangkit ucapkan Allahuakbar.
Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
(From ESQ 165 Article)